Yukke.id – Pernikahan adat merupakan sesuatu yang diikuti secara turun temurun. Pernikahan adat Melayu merupakan pernikahan yang tidak lepas dari keberagaman aspek sosial. Salah satu adat atau budaya dari suku Melayu adalah perkawinan merisik.
Budaya Perkawinan Merisik adalah sebuah tradisi perjodohan yang masih banyak dilakukan di masyarakat Malaysia, terutama di kalangan masyarakat suku Melayu. Proses merisik merupakan suatu bentuk penjajakan oleh keluarga calon pengantin pria terhadap keluarga calon pengantin wanita untuk mengetahui apakah mereka cocok untuk dijadikan pasangan hidup.
Proses Perkawinan Merisik
Proses merisik biasanya dimulai dengan pihak keluarga pria yang akan mencari informasi mengenai keluarga calon pengantin wanita melalui orang-orang terdekat atau kerabatnya. Hal ini didasarkan pada ajaran agama islam yang melarang orang yang bukan mahramnya untuk saling berdekatan.
Informasi yang dicari biasanya adalah hal yang berkaitan dengan latar belakang, kemampuan mengurus rumah tangga, kepribadian, pergaulan dengan orang tua, tentangga dan masyarakat, kesuciannya dan hal lainnya.
Setelah itu, jika merasa tertarik, pihak dari pria akan mengirimkan wakil atau juru merisik yang akan datang ke rumah calon pengantin wanita untuk melakukan penjajakan.
Pada saat merisik, juru merisik akan bertemu dengan keluarga calon pengantin wanita dan membawa hadiah sebagai tanda kehormatan.
Hadiah yang dibawa biasanya adalah baju kurung, kain songket, bunga rampai atau makanan. Selain itu, juru merisik juga akan mengajukan pertanyaan mengenai asal-usul keluarga, pekerjaan, pendidikan, serta kebiasaan dan keinginan calon pengantin pria.
Setelah mendapatkan informasi yang diperlukan, juru merisik akan melaporkan hasil penjajakannya kepada keluarga calon pengantin pria. Jika keluarga pria berminat untuk melanjutkan proses perjodohan, maka mereka akan mengadakan pertemuan kedua dengan keluarga calon pengantin wanita untuk membahas lebih lanjut mengenai pernikahan tersebut.
Baca juga: Kenali Baju Kurung Yang Jadi Pakaian Tradisional di Malaysia
Meminang Calon

Setelah proses merisik selesai, tahap selanjutnya adalah proses meminang. Proses ini tentunya sesuai dengan persetujuan keluarga kedua belah pihak.
Agar tidak terlihat mendadak, pihak laki-laki harus mengurus seseorang sebagai perwakilan untuk menyampaikan hajatnya untuk meminang. Proses pernikahan juga akan berlanjut pada mengantar tanda, mengantar belanja, dan lainnya.
Meskipun budaya merisik ini masih banyak dilakukan, namun ada juga yang memilih untuk mengabaikannya dan lebih memilih untuk menikah tanpa melalui proses merisik ini.
Hal ini terjadi karena beberapa faktor seperti perbedaan pandangan mengenai budaya tradisional, modernisasi, dan preferensi masing-masing keluarga.
Baca juga: Berkunjung ke Penang Botanical Garden Yang Asri di Malaysia
Penting Bagi Masyarakat Malaysia
Namun demikian, proses merisik masih dianggap penting oleh sebagian besar masyarakat Malaysia, terutama oleh mereka yang ingin mempertahankan tradisi dan adat istiadat mereka. Proses merisik dapat dianggap sebagai sebuah proses evaluasi bagi kedua pihak.
Selain itu, proses merisik juga dapat mempererat hubungan antar keluarga yang terlibat, karena proses ini dilakukan dengan cara yang sopan dan menghargai adat dan tradisi. Dalam proses merisik, juga terdapat nilai-nilai kesopanan yang harus diperhatikan, seperti sopan santun, kesederhanaan, dan rasa hormat terhadap keluarga calon pengantin wanita.
Meski terdapat proses yang mungkin memakan waktu yang lama, masyarakat tetap melakukannya untuk tetap melestarikan tradisi Melayu.
Sumber & Foto: Dari Berbagai Sumber