Kota Tokyo sekarang telah menjadi kota terpadat di dunia. Tokyo didukung kota-kota lain lain seperti Chiba, Kanagawa, Gunma, Ibaraki, Tochigi dan Saibama yang masuk dalam wilayah Kanto. Tokyo dengan jumlah penduduk yang berkembang, terus menerus selama bertahun-tahun, dan menjadi tempat hiburan dengan dominasi neon di malam hari.
Tokyo, menjadi kota metropolitan terpadat di dunia. Meski memiliki sejarah panjang, kota pelabuhan Tokyo (Edo) pada abad 16 telah menjadi cikal bakal ibu kota Jepang. Ketika Shogun Tokugawa memilih Edo sebagai tempat pemerintahan feodalnya pada tahun 1603.
Populasi penduduk Edo tumbuh seiring dengan kekayaan atas pengusaan bandarnya. Namun dalam dekade terakhir, Edo telah menjadi kota dengan popularitas yang cukup padat. Dengan kembalinya kekuasaan pro kekaisaran Meiji, pada 1868, telah membuat dampak lain terhadap Edo. karena Mahkota yang dicuri dari Kyoto, membuat kekaisaran berpindah, dari Kyoto (wilayah barat) ke Edo (wilayah Timur). Sejak itu, nama Little Edo berubah menjadi Tokyo.
Saat ini, Tokyo ini telah menjadi kota besar, didukung transportasi kelas dunia. Cobalah menelurusi ke jantung kota Tokyo, melalui jalan raya, jalur kereta atau melewati jalan kecil, di belakang kota, dengan taman-taman yang indah. Atau tempat suci seperti kuil yang menawarkan hawa ketenangan yang cukup kondusif. Mungkin tata kota yang seperti ini, tidak Anda temukan atau bahkan yang Anda cari selama ini.
Tokyo menjadi menggambarkan yang pas ibukota Jepang. Gugus gedung super modern berdampingan mesra dengan candi klasik, kuil bersejarah, dan hutan yang membentang luas. Kedai makan tradisional pinggir jalan turut bersanding akrab dengan deretan restoran berkelas, menjadikan Tokyo sebagai salah satu destinasi wisata dengan makanan terbaik di dunia.
Tokyo memang benar-benar memberikan wisata lengkap bagi siapa saja. Shibuya adalah surganya pecinta belanja. Dari sana, tinggal jalan kaki untuk mencapai pusat fesyen Jepang yang nyentrik bernama Harajuku. Mau belanja sovenir khas, ada Asakuse di Jalan Nakamisedori. Sembari belanja, wisatawan pun bisa puas wisata kuliner di sana. Untuk sushi segar yang otentik, salah satu rekomendasi terbaiknya ada dekat pasar ikan Tsukiji.
Wisatawan yang ingin merasakan pengalaman menjadi seorang samurai, pastinya harus mampir ke Koedo Kawagoe. Kota yang dikenal dengan julukan “Little Edo” ini menampilkan suasana ala zaman Edo di masa lampau. Sewalah baju kimono, lalu berjalankakilah mengelilingi daerah ini sembari melihat-lihat kemegahan artsitektural rumah tua zaman Edo yang kini banyak dialihfungsikan sebagai toko dan kedai makan.
Tokinokane atau menara lonceng adalah maskot di Koedo Kawagoe. Bulan Oktober menjadi waktu kunjungan terbaik karena ada festival pergantian musim. Festival Kawagoe Matsuri ini akan menampilkan parade budaya ditemani dekorasi warna-warni yang meriah dan tentunya berkesan. Selain itu, tanggal 18 setiap bulannya menjadi hari Kimono dimana semua orang yang memakai kimono atau yukata bisa menikmati diskon di restoran tertentu.
Musim liburan tradisional penting lainnya termasuk gen O-ch dan O-seib, pada akhir Juni dan akhir Desember. Masing-masing, mereka diharapkan membayar kewajiban sosial dan menukar hadiah dengan rekan kerja.
Hari libur nasional, berikut ini diamati pada 1 Januari sebagai Hari Tahun Baru; 15 Januari sebagai Adult Day; 11 Februari sebagai Hari Foundation Nasional; 21 Maret sebagai Hari Musim Semi Equinox; 29 April sebagai Green Day; 3 Mei sebagai Hari Konstitusi; 5 Mei Hari Anak; 20 Juli Hari Laut; 15 September sebagai Menghormati Hari Tua; 21 September sebagai peringatan Ekuinoks Musim Gugur; 10 Oktober sebagai Hari Olahraga; 3 November, Hari Budaya; 23 November, Labor Thanksgiving Day; 23 Desember sebagai hari Ulang Tahun Kaisar
Antara 29 April dan 5 Mei dikenal sebagai Golden Week karena tiga hari libur nasional berturut-turut. Banyak bisnis tutup selama seminggu penuh, dan puncak perjalanan liburan selama periode ini. Beberapa hari raya Barat, termasuk Hari Natal dan Hari Valentine, telah menjadi hari libur sekuler yang sangat populer.