Yukke.id – Indonesia terkenal dengan alamnya yang sangat indah. Maka itu, tidak heran apabila masyarakat Indonesia akan dihadapi berbagai macam pilihan yang beragam ketika ingin mencari wisata alam. Namun begitu, biasanya wisata alam yang sering dikunjungi seperti pegunungan, pantai, maupun curug. Apabila sedang ingin mencari tempat wisata yang berbeda dari biasanya, mengunjungi situs arkeologi mungkin bisa menjadi pilihan! Apalagi untuk Anda yang menyukai wisata yang bisa menambah ilmu. Salah satunya yang bisa dikunjungi adalah Situs Pasir Limus. Lantas, ada apa saja yang menarik dari tempat wisatanya yang satu ini?
Apa itu Situs Arkeologi?

Situs arkeologi merupakan adalah tempat yang akan menunjukkan bukti adanya kegiatan masa lalu. Biasanya bukti tersebut berasal dari prasejarah, sejarah tertulis, atau kontemporer yang diawetkan, dan sudah diinvestigasi menggunakan disiplin ilmu arkeologi dan merupakan bagian dari yang catatan arkeologi.
Sebenarnya, desinisi geografis dari sebuah situs arkeologi dapat sangat bervariasi, tergantung periode dan pendekatan teoritis yang digunakan oleh arkeolog yang meneliti.
Situs arkeologi biasanya dimulai dari yang tempat yang memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki sisa-sia bukti yang dapat terlihat di atas tanah, atau bukti yang ditandai dengan adanya bangunan dan struktur lain yang masih dapat digunkan.
Walaupun sering dianggap tidak apa – apa, sebenarnya situs arkeologi terkecil pun bisa jadi memiliki banyak informasi penting terkait sejarah.
Sebut saja artefak, yaitu enda yang dibuat atau dimodifikasi dan digunakan oleh manusia. Nantinya, artefak ini akan dianalisa oleh para arkeolog untuk mempelajari tentang sejarah orang yang membuat dan menggunakan artefak tersebut.
Selain itu ada juga ekofak, yang merupakan bahan organik atau sisa – sisa alam yang ditemukan di sebuah situs arkeologi. Biasanya penemuan ini berupa tulang hewan, tumbuhan, arang, dan sejenisnya.
Sekilas Situs Pasir Limus
Seperti namanya, Situs Pasir Limus berlokasi di Kampung Pasir Limus, Desa Leuwihideung, Kecamatan Darmaraja dan merupakan sebuah kompleks pemakaman keramat yang berlokasi di sebuah bukit kecil.
Kompleks Situs Pasir Limus ini terbuat dari bangunan teras berundak yang berada di atas puncak bukit dengan luas teras teratas 35 x 20 meter dan luas teras terbawah 50 x 35 meter, namun sekarang bangunan teras berundak dijadikan makam keramat.
Kompleks makam yang ada di Situs Pasir Limus berada di bagian tertinggi di sisi barat, dimana pengunjung dapat melihat susunan batu andesit dengan nisan setinggi 20 sampai 60 cm.
Beberapa makam yang ada disini merupakan makam dari berbagai tokoh yang berhubungan dengan leluhur masyarakat Sumedang seperti Makam Embah Dalem Jamanggala, Makam Nyi Mas Ratna Komala Inten, Makam Eyang Dipa, Eyang Dipawangsa, dan Eyang Mananti, serta makam Eyang Jayaperkasa (Eyang Nanti) atau disebut juga Petilasan Tilem.
Baca juga: Menelusuri Sejarah dari Sisa Benteng Speelwijk di Kota Serang
Beberapa Makam Tokoh Penting di Situs Pasir Limus

Tokoh utama yang menempati pemakaman keramat Situs Pasir Limus adalah Makam Embah Dalem Jamanggala.
Makam ini dikelilingi dengan pagar yang terbuat dari bambu, dengan jirat makam yang terbuat dari tatanan batu alam dengan denah empat persegi panjang. Batu nisannya juga terbuat dari batu alam tanpa modifikasi apapun.
Selanjutnya ada Makam Nyi Mas Ratna Komala Inten yang terletak di sebelah tenggara makam Embah Dalem Jamanggala.
Di makam ini, terdapat jirat berupa tatanan batu alam berdenah persegi panjang dengan nisan terbuat dari batu alam, yang di sebelah timurnya dilengkapi dengan monolit.
Di sebelah barat daya makam Eyang Jamanggala terdapat Makam Eyang Dipa, Eyang Dipawangsa, dan Eyang Mananti, yang makamnya ditandai dengan nisan yang terbuat dari batu alam.
Selain itu, di sebelah timur kelompok makam Eyang Dipa terdapat Makam Eyang Jayaperkasa (Eyang Nanti) atau disebut juga Petilasan Tilem. Lokasinya tepat berada pada bangunan teras berundak.
Sumber & Foto: Dari berbagai sumber