Yukke.id – Mungkin bagi anda yang masih awam dengan dunia travelling, ketika melihat seorang traveller yang berseliweran di televisi maupun di sosial media setiap harinya, pasti akan membuat anda berpikir “Wah enak sekali ya hidupnya dia”. Bagaimana tidak? Kerjaannya jalan-jalan mulu, udah gitu dibayar lagi. Siapa coba yang tidak kepengin kerjaan semacam itu.
Namun, dugaan anda tidak sepenuhnya benar. Karena menjadi seorang traveller, apalagi yang memang menjadikannya sebagai profesi, juga dituntut untuk selalu perfect dalam setiap petualangan yang ia lakoni. Dan tentu saja, melakukan travelling juga akan sangat sulit, jika hanya dilakukan seorang diri.
Itulah sebabnya, traveller juga butuh sosok pendamping, yang dapat menemaninya dalam setiap perjalanan yang dilalui. Istilah lain dari seorang “pendamping” dalam travelling ini disebut juga Travelmate.
Travelmate bisa hadir dalam berbagai rupa, mulai dari teman, sahabat, pasangan, keluarga, atau bahkan teman yag kebetulan ‘ketemu’ di jalan. Bagaikan pedang bermata dua, travelmate bisa menjadi support system yang akan sangat membantu, tapi juga bisa menjadi penamba stress bagi para traveller. Alasannya pun sederhana, karena sifat dari seorang travelmate akan ikut mempengaruhi mood atau suasana hati dari seorang traveller.

Seorang travelmate yang baik, bukan hanya yang enak diajak ngobrol dan sharing segala hal, tapi juga mereka yang senantiasa mau membantu, di kala traveller sedang mengalami kesulitan. Misalnya saja saling membantu saat hiking di gunung, membangun tenda, atau saling bergantian menjadi fotografer saat traveling.
Sebaliknya, travelmate yang “buruk” akan cenderung lebih sering menyusahkan traveller, dan membuat perjalananmu menjadi kurang menyenangkan.

Salah satu hal yang paling sering dilakukan oleh travelmate, yang kadang menjadi faktor perusak mood, adalah ketika ia sering mengeluh, dengan kata-kata seperti “Capek”, “Harusnya gak usah kesini”,”Mestinya lewat situ aja”, dan lain sebagainya.
Mencari travelmate yang baik dan “sehati” pastinya bukan perkara yang mudah, karena tidak semua orang di sekitarmu juga cocok untuk diajak traveling bersama. Bahkan meskipun itu teman terbaikmu sekalipun.
Jadi wajar, apabila sudah menemukan travelmate yang tepat, anda akan cenderung menjadikan dia sebagai number one choice untuk diajak traveling bersama lagi di kemudian hari.
Bahkan, jika memang benar-benar cocok, bisa jadi bukan hanya sekedar teman saat travelling saja melainkan juga bisa jadi teman hidup selamanya. Karena tak jarang, perasaan itu justru muncul ketika mereka tengah melakoni travelling bersama selama beberapa waktu.

Memiliki teman saat travelling memang penting, namun itu balik lagi kepada preferensi masing-masing orang. Karena tidak semua traveller juga bersedia untuk ditemani ketika melakukan travelling. Apalagi jika teman tersebut malah lebih sering mengacaukan suasana, ketimbang membantu.

Baca Juga: Sebelum Liburan ke Luar Negeri, Haruskah Fasih Berbahasa Inggris Terlebih Dahulu?
Itulah dia beberapa peranan penting dari seorang travelmate. Bagaimana dengan anda? Apakah anda tipikal orang yang suka travelling dengan travelmate, atau lebih suka travelling sendirian?
Sumber foto dan artikel: kumparan.com